![]() |
| Kapolres Asahan saat menggelar konferensi pers kasus pembacokan pengamen oleh geng motor |
TREN7NEWS.COM- Tim Satreskrim Polres Asahan berhasil mengamankan sejumlah anggota geng motor yang terlibat dalam kasus pembacokan seorang pengamen. Insiden ini terjadi pada malam pergantian tahun 2025.
Rilis pers yang disampaikan oleh Satreskrim Polres Asahan dipimpin oleh Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, SIK, MM, MH, didampingi oleh Wakapolres dan Kasat Reskrim, serta para Kanit Reskrim Polres Asahan.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Sekolah dari SMK Swasta Al-Asri, SMA Negeri 1 Kisaran, SMA Negeri 2, dan SMA Daerah Kisaran, mengingat beberapa siswa dari sekolah tersebut terlibat sebagai pelaku dalam kejadian tersebut. Korban, yang diketahui bernama Ariful Hadi, saat ini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat luka yang dideritanya. dalam kegiatan ini, Polres Asahan juga mengundang para orang tua pelaku geng motor.
Pelaku bernama FA, anggota geng motor Anak Simpang Kawat (ASK), sebelumnya terlibat cekcok di media sosial dengan A, ketua geng motor KOSBAR, yang berujung pada ajakan untuk tawuran. FA kemudian menginformasikan kepada anggota gengnya bahwa tawuran tersebut telah disetujui oleh KOSBAR. Sebelum pertempuran, sekitar pukul 19. 00 WIB, pelaku mengadakan acara tahun baru dengan bakar ikan sambil menikmati minuman dan bernyanyi di desa.
Sekitar pukul 24. 00 WIB, geng motor ASK berkumpul di depan pabrik Sintong untuk menunggu kedatangan geng KOSBAR. Bersama teman-temannya, mereka mengambil senjata tajam, seperti celurit dan samurai, di rumah salah satu anggota ASK di Simpang Tiga Lemang, Asahan. Setelah itu, anggota ASK berkumpul di area perkebunan Pondok Esa, tepatnya di belakang pabrik Sintong, menunggu kedatangan geng motor KOSBAR di Jalan Pondok Jati, Kecamatan Sidadap, Asahan.
Pada Rabu, 1 Januari 2025, sekitar pukul 03. 00 WIB, Ariful Hadi, bersama temannya Dedek, sedang melintas di jalan lintas Sumatera, Desa Sei Dadap, menuju Kota Kisaran. Mereka tiba-tiba dihadang oleh geng motor KOSBAR, yang kemudian menganiaya Ariful dengan memukulnya dan melukainya menggunakan senjata tajam, karena mereka mengira Ariful berasal dari geng motor ASK.
Korban yang kala itu membawa gitar dicurigai sebagai senjata tajam, ditinggalkan oleh pelaku setelah serangan. Sekitar pukul 03. 30 WIB, terdapat kesepakatan antara geng ASK dan KOSBAR untuk bertemu kembali di jembatan Pondok Jati, di mana geng ASK berencana mendatangi tempat tersebut dengan mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam seperti celurit dan samurai.
Beberapa pelaku, seperti FA yang berboncengan menggunakan sepeda motor CBR membawa celurit, dan PS alias Pahala yang menggunakan sepeda motor Vario, juga membawa celurit, serta MAPN alias Tompel dengan senjata tajam di tangan, menjadi bagian dari rombongan yang berangkat ke jembatan Pondok Jati.
Sekitar pukul 04. 00 WIB, geng motor Kosbar tiba di jembatan Pondok Jati, mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam. Terjadi bentrokan di mana kedua belah pihak saling melempar botol, pecahan kaca, dan petasan. Namun, karena jumlah anggota geng Kosbar yang lebih sedikit, mereka akhirnya melarikan diri. Geng motor ASK pun mengejar, menggunakan senjata tajam. Dalam insiden tersebut, salah satu anggota Kosbar mengalami luka bacok yang diakibatkan oleh ketua geng ASK yang dikenal dengan nama FN alias Awi. Setelah melarikan diri, geng Kosbar meninggalkan dua unit sepeda motor.
Sepeda motor yang ditinggalkan tersebut kemudian diambil oleh kelompok ASK, yang meminta tebusan sebesar 10. 000. 000 kepada pemiliknya. Akibat tindakan nekat kelompok pemuda tersebut, mereka berhasil diamankan dan akan menjalani penyidikan lebih lanjut.
Kapolres Asahan menegaskan komitmennya untuk memberantas geng motor yang telah mengganggu ketertiban masyarakat. Ia juga mengimbau kepada orang tua untuk ikut serta dalam upaya Polri dengan memantau pergaulan anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam geng motor. "Kami membutuhkan dukungan dari orang tua untuk menjaga generasi muda kita," tegas Kapolres kepada awak media. (Red)

