![]() |
Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya BSc mendampingi pertemuan ketua dewan ekonomi Nasional dan deligasi misi ekonomi Belanda di Kabupaten Humbang Hasundutan |
TREN7NEWS.COM: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menunjukkan dukungan penuh untuk kolaborasi strategis antara Indonesia dengan Belanda. Dukungan ini khususnya ditujukan pada bidang perdagangan, pertanian berkelanjutan, dan pengembangan Danau Toba sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumut, Surya, usai mendampingi pertemuan antara Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, dan delegasi Misi Ekonomi Belanda. Delegasi ini dipimpin oleh Michiel Sweers, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Belanda, serta Guido Landheer, Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda.
Pertemuan tersebut diadakan pada hari Rabu, 18 Juni, di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura, Desa Aek Nauli, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. Surya menekankan bahwa Belanda memiliki reputasi yang sangat baik dalam sektor pertanian dan dikenal sebagai negara produsen pertanian terbesar kedua di dunia.
Langkah ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan di tingkat nasional. "Kami berharap kerja sama ini akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia dan memberikan manfaat konkret bagi petani dan masyarakat," tuturnya.
Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua DEN, menyatakan bahwa Danau Toba dan sekitarnya adalah wilayah penting di Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan, terutama di bidang pertanian. Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa proyek di kawasan Danau Toba, seperti pembibitan bawang putih di Humbahas, restorasi hutan kemenyan di Tapanuli, budidaya kopi Arabika di Samosir, serta produksi kakao di Karo dan Pakpak Barat.
Dengan potensi ini, Luhut menegaskan bahwa pemerintah Indonesia membuka peluang kerja sama dengan mitra global seperti Belanda dalam penelitian terapan, eksperimen di rumah kaca, dan inovasi teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan.
Program kerja sama yang diharapkan dengan Belanda meliputi pengembangan teknologi rumah kaca, peningkatan kualitas bibit, pengurangan kehilangan pangan, serta pelatihan untuk petani. "Kami berharap kolaborasi antara Indonesia dan Belanda akan menghasilkan ketahanan pangan, ketahanan iklim, dan kesejahteraan bersama," jelasnya.
Sementara itu, Michiel Sweers, Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Belanda, menyatakan bahwa mereka datang bersama puluhan delegasi yang mewakili berbagai perusahaan dan waralaba makanan. Ia juga menyebutkan bahwa saat ini ada beberapa jenis tanaman hortikultura yang sangat diminati di Belanda dan berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. (Red)
(Sumber Kominfo Sumut)